Review Film Dokumenter dengan Tema Manusia dan Keindahan

Keindahan dapat kita temui disekitar kita, dapat sebuah pemandangan, benda, hiasan dll. Terkadang tidak semua sesuatu yang abstrak intu tidak indah. Contoh banyak sekali lukisan yang bersifat “ABSTRAK” indah untuk dipandang. Tatkala kita tercengan karena keindahan yang abstrak itu.

Keindahan itu sangat luas. Keindahan dapat kita temui di segala penjuru, serta sudut-sudut yang terkadang kita tak pernah sadar kalau disitu terdapat keindahan yang amazing.

Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut, keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah yang dimana memang sudah bawaan dari sejak lahir.

Sama halnya dengan suku BADUY mereka merukan salah suku pedalaman yang terdapat diIndonesia yang dimana mereka masih memegangteguh kearifan lokal mereka baik dari budaya, seni , dan juga agama yanb dimana masih mereka sangat jaga.

Akan tetapi masyarakat luar masih mengasumsikan mereka sebagai suku yang sangat magis, dalam suku BADUY mereka terbagi atas 2 suku/kelompok yaitu suku BADUUY DALAM dan suku BADUY LUAR.

Walaupun diera jaman seperti ini suku BADUY baik DALAM maupun LUAR mereka masih belum besekolah mengapa seperti itu ?, Karena dalam pereaturan adat mereka memang tidak di ijinkan untuk bersekolah dan juga memang mereka masih memegang teguh kearifan lokal suku mereka baik budaya, seni dan agama, merka juga memerhatikan lingkungan sekitar merka dimana saat mereka menenun dan menggunakan bahan pewara mereka menggunakan bahan - bahan yang berasal dari alam yang dimana itu semuakan ramah lingkungan,


DAFTAR PUSTAKA 

Komentar